Podcast

Wortel KURODA EW SELECT

Nomor SK Kementan: 166/Kpts/SR.120/D.2.7/11/2019
Rekomendasi Dataran: Tinggi
Ketahanan Penyakit*: -
Umur Panen (HST)*: 90 - 100 HST
Bobot per Buah (g)*: 70 - 90 gr/ buah
Potensi Hasil (ton/ha)*: 20 - 30 ton/ Ha
PVT: -

* Note:
Ketahanan penyakit, umur panen, bobot dan potensi hasil tergantung pada lingkungan dan perlakuan budidayanya.

Untuk dataran tinggi, cocok ditanam pada tanah berpasir dengan solum dalam, pH yang dikehendaki 6 - 6,8 kualitas buah bagus dan seragam, panen pada umur 90 - 100 HST, 20 - 30 ton/ha

  1. Pengolahan Tanah

Tanah yang akan ditanami wortel diolah sedalam 30-40 cm. Tambahkan pupuk kandang sebanyak 1,5 kg/m2 agar tanah cukup subur. Bila tanah termasuk miskin unsur hara dapat ditambahkan pupuk urea 100 kg/ha, TSP 100 kg/ha, dan KCl 30 kg/ha.

II. Pembuatan Bedengan

Selanjutnya dibuatkan bedengan selebar 1,5-2 m dan panjangnya disesuaikan dengan lahan. Tinggi bedengan di tanah kering adalah 15 cm, sedangkan untuk tanah yang terendam, tinggi bedengan dapat lebih tinggi lagi. Di antara bedengan perlu dibuatkan parit selebar sekitar 25 cm untuk memudahkan penanaman dan pemeliharaan tanaman.

 

III. Penanaman

  • Kebutuhan benih wortel adalah 15-20 g/10 m2 atau 15-20 kg/ha.
  • Benih wortel dapat langsung disebarkan tanpa disemai dahulu. Sebelumnya, benih direndam dalam air sekitar 12-24 jam untuk membantu proses pertumbuhan. Kemudian, benih dicampur dengan sedikit pasir, lalu digosok-gosokkan agar benih mudah disebar dan tidak melekat satu sama lain (Gambar 3). Benih ditabur di sepanjang alur dalam bedengan dengan bantuan alat penugal, lalu benih ditutupi tanah tipis-tipis (Gambar  4). Berikutnya, bedengan segera ditutup dengan jerami atau daun pisang untuk menjaga agar benih tidak hanyut oleh air. Jika tanaman telah tumbuh (antara 10-14 hari), jerami atau daun pisang segera diangkat.

IV. Pemeliharaan

  • Penyiraman

Pemeliharaan pertama adalah penyiraman yang dapat dilakukan sekali sehari atau dua kali sehari jika udara sangat kering.

  • Penjarangan

Penjarangan berguna untuk memberikan jarak dalam alur dan menjaga tercukupinya sinar matahari sehingga tanaman tumbuh subur. Penjarangan menghasilkan alur yang rapi berjarak antara 5- 10 cm. (Gambar  5)

     

  • Pemupukan

Pemeliharaan selanjutnya adalah pemupukan adapun waktu pemberian pupuk yaitu :

      1.  Umur  14 HST berupa 50 kg Urea/ha,

      2. Umur 30 – 45 HST berupa urea sebanyak 50 kg/ha dan KCl 20 kg/ha. dengan cara menaburkan pupuk pada alur sedalam 2 cm yang dibuat memanjang berjarak sekitar 5 cm dari alur tanaman.

 

  • Pendangiran/Penyiangan

Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pendangiran. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung.

V.  Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

  • Hama

Ada beberapa hama yang penting diketahui karena sering menyerang tanaman wortel di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.

  1. Manggot-manggot (Psila rosae) Umbi wortel yang terserang memperlihatkan gejala kerusakan (berlubang dan membusuk) akibat gigitan pada umbi. Penyebab kerusakan ini adalah sejenis lalat wortel yang disebut manggot-manggot (Psila rosae). Periode aktif perusakan adalah saat larva lalat ini memakan umbi selama 5-7 minggu sebelum berubah menjadi kepompong. Umbi yang telah terserang tidak dapat di sembuhkan, sebaiknya dicabut dan dibuang. Pencegahannya, saat tanaman wortel masih muda disiram dengan larutan Polydol 20 g dicampur air sebanyak 100 liter/ha. Untuk lebih meyakinkan hasilnya, pemberian Polydol diulangi lagi 10 hari kemudian.
  2. Semiaphis dauci Serangan hama ini ditandai dengan terhentinya pertumbuhan, tanaman menjadi kerdil, daun-daun menjadi keriting, dan dapat menyebabkan kematian. Hama ini umumnya menyerang tanaman muda sehingga menyebabkan kerugian besar. Hama perusak ini adalah serangga berwarna abu-abu bernama Semiaphis dauci. Pemberantasan dan pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan Polydol 20 g atau Metasyttox 50 g dicampur air 100 liter.
  • Penyakit

Penyakit Penyakit tanaman wortel yang dianggap penting antara lain sebagai berikut.

  1. Bercak daun Cercospora: Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak bulat atau memanjang yang banyak terdapat di pinggir daun sehingga daun mengeriting karena bagian yang terserang tidak sama pertumbuhannya dibanding bagian yang sehat. Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora carotae (Pass). Penyebarannya dibantu oleh angin. Bagian tanaman yang lebih dahulu terserang adalah daun muda. Pengendaliannya dengan menanam biji yang sehat, menjaga sanitasi, tanaman yang telah terserang dicabut dan dipendam, serta pergiliran tanaman. Cara pengendalian yang lain adalah dengan menyemprotkan fungisida yang mengandung zineb dan maneb, yaitu Nefos 45 WP, Remedy 80 WP

 

  1. Busuk hitam /hawar daun (Alternaria dauci / Macrosporium carotae. )

Gejala:

  1. bercak-bercak kecil berwarna cokelat tua sampai hitam bertepi kuning pada daun. Bercak dapat membesar dan bersatu sehingga mematikan daun-daun (menghitam).
  2. Tangkai daun yang terinfeksi terdapat bercak memanjang berwarna seperti karat.
  3. Gejala pada akar baru tampak setelah umbi akar disimpan. Pada akar timbul bercak berbentuk bulat dan tidak teratur, agak mengendap dengan kedalaman sekitar 3 mm.
  4. Jaringan yang busuk berwarna hitam kehijauan sampai hitam kelam. Terkadang timbul pula kapang kehitaman pada permukaan bagian yang busuk.

 

Pengendalian:

  1. Pergiliran tanaman
  2. Sanitasi
  3. penanaman benih yang sehat
  4. Membersihkan tanaman yang telah terserang (dicabut dan dipendam atau dibakar)
  5. Penggunaan fungisida, bahan aktif Difenokonazol 250g/l seperti EXPLORE 250 EC

 

VI. Panen dan Pasca panen

Wortel dipanen setelah 100 hari tergantung dari jenisnya. Pemanenan tidak boleh terlambat karena umbi akan semakin mengeras (berkayu)

Cara pemanenan dilakukan dengan jalan mencabut umbi beserta akarnya. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari agar dapat segera dipasarkan.

 

  1. Pembuangan Daun

      Wortel yang telah dipanen kemudian disimpan di tempat yang teduh dan kering untuk dilakukan proses pembuangan daun setelah itu dilakukan pencucian di air yang mengalir.

  1. Pasca panen

      Setelah di panen kemudian Wortel dicuci, untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada umbi adapun cara pencucian dapat dilakukan dengan cara manual yaitu menggunakan karung yang digoyang-goyangkan, kemudian ada juga yang menggunakan mesin secara otomatis untuk mempercepat

  1. Pengemasan/Pengarungan

      Kegiatan selanjutnya yaitu pengemasan. Pengemasan wortel biasanya menggunakan karung plastik biasa dengan rata-rata bobot per karung mencapai 40-50 kg.

Budidaya Wortel

Ketentuan Jaminan

Perusahaan memberikan jaminan atas mutu benih sesuai dengan standar pemerintah. Tanggung jawab perusahaan adalah terbatas pada jumlah benih yang dibeli dan tidak termasuk biaya lainnya.

Saya Mengerti