Podcast

Jagung KUMALA

Nomor SK Kementan: 596/Kpts/SR.120/11/2007
Rekomendasi Dataran: Rendah
Ketahanan Penyakit*: Dm
Umur Panen (HST)*: 65 - 70 HST
Bobot per Buah (g)*: 270 - 300 gr
Potensi Hasil (ton/ha)*: 12 - 16 ton/ HA
PVT: -

* Note:
Ketahanan penyakit, umur panen, bobot dan potensi hasil tergantung pada lingkungan dan perlakuan budidayanya.

Jagung pulut manis hibrida,cocok di dataran rendah, tanaman seragam, tinggi sedang, tongkol seragam, warna biji putih, rasa manis dan pulen, bobot tongkol 270 - 300 gram, untuk konsumsi segar atau kering, dipanen pada umur 65 - 70 HSS, dapat pula dipanen kering untuk pipilan, dengan hasil segar 12 - 16 ton/ha

Vigour tanaman : sedang (skala : 6)
Tinggi tanaman : 171  cm
Umur panen : 65 hst
Warna batang : hijau-ungu
Pengisian tongkol : agak penuh (skala : 7)
Bobot tongkol : 345 g
Ukuran Kernel : sedang (skala : 6)
Warna kernel : putih
Daun bendera : ada
Rasa : lengket, lembut dan agak manis
Ketahanan kresek : rentan (skala : 4)
Ketahanan bercak daun : rentan (skala : 3)

TIPS MENANAM
Disarankan panen pada umur 63 ~ 65 hst (hari setelah tanam)

Jagung : KUMALA F1, Jagung Ketan Manis Nan Pulen

A. PERSIAPAN LAHAN
1. Penyemprotan herbisida apabila lahan ditumbuhi oleh gulma,
    tanah dibajak satu kali dan di garu sebanyak dua kali.       
2. Pembuatan Bedengan
Lebar bedengan 100 cm.
Tinggi bedengan ± 20 cm.
Panjang bedengan (disesuaikan dengan luasan lahan).
Jarak antar bedengan 60 cm.

B. PENANAMAN
Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam dengan kedalama 2-3 cm dengan jarak tanam 65 x 25 cm dengan cara ditugal dan memasukkan benih ke dalam lubang tanam masing-masing 1 biji kemudian ditutup dengan pupuk kandang yang sudah matang.

C. PEMELIHARAAN
A. Pemupukan
Berikut ini adalah aplikasi pemupukan yang dipergunakan dalam teknik budidaya jagung manis / jagung pulut :

15 HST = Urea 10 g/tan; SP-36 5g/tan; Ket : Tugal
35 HST = NPK 15 g/tan; Ket : Tugal

Ket : 10 gram setara dengan 1 sendok makan

B. Penyulaman
Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari setelah tanam (HST). Oleh karena itu dianjurkan menyiapkan lahan khusus untuk persiapan penyulaman minimal 20% dari jumlah benih yang ditanam.
C. Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.

D. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
1. Penyakit Bulai (Downy mildew)
Gejalanya berupa garis kuning atau putih sejajar dengan tulang daun. Pada titik tumbuh biasanya terjadi klorosis. Tanaman tidak akan tumbuh optimal dikarenakan akar tanaman terhambat pertumbuhannya. Bila menyerang tanaman saat dewasa, biji yang dihasilkan tidak akan optimal. Pengendalian, semprot dengan fungisida berbahan aktif Metalaksil, Dimetomorf  dll.

2. Karat Daun (Leaf rust)
Gejala yang ditimbulkan berupa bintil-bintil kecil yang dikelilingi halo kuning. Gejala dapat muncul pada daun, tangkai daun, dan bahkan pada batang tanaman. Karat merupakan uredium jamur yang tumbuh di bawah jaringan epidermis dan menonjol ke permukaan. Pencegahan: bersihkan lahan dari  gulma dan semua sisa pertanaman sebelumnya. Pengendalian : semprot fungisida berbahan aktif Benomil, Azoksistrobin, Heksakonazol, Difenokonazol  dll.

3. Penyakit Gosong Bengkak
Penyebab : jamur Ustilago sp. yang menyerang biji, sehingga menyebabkan pembengkakan yang mengakibatkan pembungkus menjadi rusak. Pengendalian : fungisida Saromyl.

4. Penyakit Busuk Tongkol dan Biji
Penyebab : Jamur Fusarium sp. atau Giberella zeae.
Pengendalian : Penymprotan dengan fungisida Mankozeb, Klorotalonil, dan Propineb dll.

Untuk mengendalikan hama terutama ulat dipakai insektisida Klensect atau Dursban.

E. PEMANENAN
A. Baby corn (jagung muda/janten)
Dipanen pada saat umur tanaman 45 HST. Untuk memperoleh hasil yang maksimal sebaiknya dibuahkan hanya satu pertanaman.
 
B. Sweet corn (jagung manis)
Dipanen ketika rambut pada buah telah tampak kering. Biasanya terdapat perbedaan usia panen yang dipengaruhi oleh topografi, iklim dan cuaca. Usia panen biasanya berkisar antara 65 - 70 HST.

Tutorial Tanaman Jagung

1. KARAT DAUN (Leaf rust)    
Penyebabnya adalah jamur Puccinia sp. Gejala yang ditimbulkan berupa bintil-bintil kecil yang dikelilingi warna kuning dapat muncul pada daun, tangkai daun, dan bahkan pada batang tanaman. Lingkungan dengan temperatur hangat dengan kelembaban yang tinggi ataupun kondisi hujan yang diselingi panas merupakan kondisi yang sangat cocok untuk perkembangan jamur Puccinia sp. Jamur ini sangat mudah disebarkan oleh angin atau gesekan antar tanaman yang rapat dan dapat bertahan pada sisa tanaman terinfeksi yang dibuang ke tanah. Pencegahan dapat dilakukan dengan membersihkan lahan dari gulma dan semua sisa pertanaman sebelumnya, cabut tanaman yang terinfeksi, semprot fungisida berbahan aktif kloratalonil, mankozeb, propineb, dimetomorf, siprokonazol, heksakonazol, atau benomil, tanam varietas tahan, dan pastikan tanaman cukup asupan air dan makanan, jangan kekurangan dan jangan kelebihan.

2. BULAI (Downy mildew)         
Penyebabnya adalah jamur Peronosclerospora sp. Gejala berupa garis kuning atau putih sejajar dengan tulang daun. Pada titik tumbuh jamur, biasanya terjadi gangguan pembentukan zat hijau daun (klorosis). Tanaman tidak akan tumbuh optimal karena akar tanaman terhambat perkembangannya. Bila menyerang tanaman pada saat dewasa, biji yang dihasilkan tidak optimal. Penyakit ini mudah berkembang pada kondisi lembab. Biasanya banyak terjadi di dataran rendah saat musim hujan. Jamur sangat mudah disebarkan oleh angin dan percikan air hujan. Pengendalian dapat dilakukan dengan membersihkan lahan dari gulma dan semua sisa pertanaman sebelumnya, mencabut tanaman yang terinfeksi, aplikasi fungisida, pergantian tanaman selain jagung, tanam varietas tahan, dan pastikan tanaman cukup mendapat asupan air dan makanan, jangan kekurangan dan jangan kelebihan.

3. BUSUK BATANG (Fusarium spp.)
Fusarium spp. merupakan salah satu patogen penyebab penyakit penting pada tanaman jagung yang dapat ditularkan melalui benih dan tanah. Patogen ini menyebabkan pembusukan pada batang, tongkol, dan biji jagung.

Ketentuan Jaminan

Perusahaan memberikan jaminan atas mutu benih sesuai dengan standar pemerintah. Tanggung jawab perusahaan adalah terbatas pada jumlah benih yang dibeli dan tidak termasuk biaya lainnya.

Saya Mengerti