Podcast

Seledri AMIGO

Nomor SK Kementan: 259/Kpts/TP.240/5/2000
Rekomendasi Dataran: Tinggi
Ketahanan Penyakit*: -
Umur Panen (HST)*: 90 - 100 HST
Bobot per Buah (g)*: -
Potensi Hasil (ton/ha)*: 10 - 12 ton/ hektar
PVT: -

* Note:
Ketahanan penyakit, umur panen, bobot dan potensi hasil tergantung pada lingkungan dan perlakuan budidayanya.

Daun hijau muda, tangkai panjang, anakan banyak dan produktif, tanaman tegak, genjah, cocok ditanam pada dataran menengah - tinggi, panen bisa dipetik atau dicabut mulai umur 90 - 100 HST dengan potensi hasil 10 - 12 ton/ha

Seledri : AMIGO F1, 12 Ton Per Hektar

TEKNIK BUDIDAYA

1. PEMBIBITAN

Pembibitan sangatlah penting dalam teknik budidaya Seledry. Pemilihan benih yang tepat dan berkualitas juga sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil nantinya. Pembibitan Seledry membutuhkan waktu ± 40 hari hingga bibit siap untuk transplanting. Cara paling aman untuk menyemai seledry adalah dengan penggunaan peti semai yang terbuat dari papan dengan ukuran 60 x 100 x 10 cm

Persiapkan media semai yang terdiri dari 2 tanah + 1 pupuk kandang yang telah dihaluskan. Selanjutnya media semai dimasukkan kedalam peti semai yang telah disiapkan hingga peti terisi penuh

Sebelum ditabur ke Media Semai di Peti Semai, benih seledry terlebih dahulu di peram selama ±  4-5 hari. Ini dimaksudkan agar perkecambahan dapat dipercepat. Adapun teknik pemeraman adalah dengan mencampurkan 1 sendok benih Seledry kedalam 1 liter media Tanah : Pupuk Kandang (1:1) yang telah dihaluskan.

Pemeraman bisa dilakukan dengan menggunakan media karung  plastic (gambar 4). Selain itu pemeraman juga lansung dilakukan tanpa pencampuran dengan media tanah + pupuk kandang  (gambar

 

Setelah 4-5 hari pemeraman benih beserta tanah ditabur dengan sistem garis pada media semai di Peti persemaian. Jarak antar garis semai  ±  10-15 cm. Setelah itu ditutup halus dengan kompos halus, lalu ditutup dengan menggunakan plastik hitam ataupun karung plastik (gambar  7) ataupun ditumpuk dengan peti-peti semai yang lain (gambar 8).

Pada umur 4-5 HSS, biasanya benih sudah mulai tumbuh, untuk itu plastik hitam / karung penutup  sudah bisa dibuka. Selanjutnya apabila penyemaian dilakukan ditempat terbuka, perlu untuk diberikan naungan / atap agar tidak terkena  hujan atau matahari secara berlebihan.

Penyiraman dilakukan 2x sehari (pagi dan sore) dengan menggunakan sprayer  agar tidak merusak bibit yang masih belum terlalu kuat.

 Pada umur 30 – 40 HSS bibit telah siap untuk dipindah tanam ke lahan tanam.

2. PENGOLAHAN LAHAN

Tahapan Pengolahan lahan:

  • pengapuran / pemebrian Dolomit sebaiknya dilakukan di awal sebelum tanah diolah dan dibuat bedengan.
  • Setelah itu tanah dibajak atau lansung dicangkul, dihaluskan dan dibuat bedengan.
  • Lebar bedengan besar dari 100 cm dan jarak antar bedengan ± 40 cm dengan tinggi bedengan tidak lebih dari 30 cm.
  • Pupuk diberikan ditengah bedengan yang dibuka dan selanjutnya ditutup kembali dan bedengan diratakan.
  • Bedengan di basahi dengan memasukan aliran air atau disiram.
  • Seminggu berikutnya penanaman bisa dilakukan.
  1. PEMUPUKAN

Pupuk Dasar Seledry untuk 5.000 rumpun tanaman

- Pupuk Kandang              : 10 sack / ± 500 kg

- Kapur Dolomit                : 200 kg

- Urea                                  : 15 kg

- SS                                      : 10 kg

- KCl / PATENKALI            : 5 kg

4. PENANAMAN

  • Penanaman dilakukan dengan mencabut ± 1-5 bibit dan ditanam dengan jarak 20 x 20 cm.
  • Setelah ditanam sebaiknya dilakukan penyiraman atau memasukan air hingga ada genangan di lahan.
  • Penanaman sebaiknya dilakukan sore hari.
  1. PEMELIHARAAN TANAMAN
  1. Pemupukan Susulan

               Untuk lebih lengkapnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini :

 

Umur (MST)

Urea

SS AMOPHOS

NPK 16:16:16

Nitrabor

1               

0.7g

 

0.7g

 

2

 

0.7g

   

3

 

0.7g

0.7g

 

4

0.7g

   

0.5g

5

0.7g

 

0.7g

0.5g

6

       

7..9..dst

0.7g

0.7g

 

0.5g

 

  1. PENYIRAMAN

Penyiraman dilakukan 4 hari sekali dengan mengalirkan air dari Tandon (Sumber) air ke selokan dan dibiarkan sampai selokan penuh dan air meresap ke petakan tanaman.

 

 

  1. PENYIANGAN

Penyiangan dilakukan apabila gulma tumbuh di petakan lahan dan Sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pemupukan tanaman setelah Pemanenan.

 

 

  1. PANEN

Panen dilakukan pada saat tanaman telah berumur sekitar 60 HST atau disesuaikan dengan kondisi harga. (60 HST Panen Super). Cara panen yang dilakukan dengan cara dicabut setiap rumpun disertakan dengan akarnya dan dilakukan pembuangan pada daun yang telah menguning atau tua. Panen juga dapat dilakukan dengan cara mengambil daun/pelepah yang sudah siap untuk dipanen.

  1. PASCA PANEN

Setelah panen tanaman di cuci pada air yang mengalir dengan tujuan untuk membersihkan tanah yang menempel pada bagian tanaman pada saat proses pemanenan (gambar 10). Seledry pun siap untuk dipasarkan.

 

Pengendalian hama dan penyakit untuk mendapatkan hasil yang optimal, oleh karena itu harus dilakukan tepat waktu, tepat dosis dan jenis obat. Pencegahan terhadap serangan hama dan penyakit diperlukan penyemprotan secara rutin 5-7 hari sekali baik menggunakan insektisida maupun fungisida sesuai dengan gejala serangan.

Untuk Penyakit yang biasa menyerang Seledry  adalah Bercak Daun. Dan ini bisa di antisipasi dengan Aplikasi Propineb dengan Fungisida golongan Azol (Heksakunazol,dll)

Sedangkan untuk serangan hama biasanya hanya sebatas serangan Kutu Daun (Aphids). Pengendalian dengan Insectisida berbahan aktif ; Imida Kloropids, Tiametoksam , Abamectin dll

Ketentuan Jaminan

Perusahaan memberikan jaminan atas mutu benih sesuai dengan standar pemerintah. Tanggung jawab perusahaan adalah terbatas pada jumlah benih yang dibeli dan tidak termasuk biaya lainnya.

Saya Mengerti